Latest Post

Desain Sistem Keamanan Jaringan

| Selasa, 28 Mei 2013
Baca selengkapnya »


 PENGERTIAN KEMANAN JARINGAN

Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi. Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa mereka menerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat. Jika mereka tidak memahami hal tersebut, maka mereka akan menciptakan lubang (hole) keamanan pada jaringan Anda.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :
  • Tembok pengamanan (Firewall), baik secara fisik maupun maya, yang ditaruh diantara piranti dan layanan jaringan yang digunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.
  • Rencana pengamanan, yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya, untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar.
MANFAAT KEAMANAN JARINGAN
  1. 1.     Untuk melindungi asset perusahaan
Tidak hanya melindungi perangkatkeras dan lunak milik perusahaan saja tetapi yang terpenting adalah melindungi informasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Karena informasi adalah asset terpenting yang dimiliki oleh setiap perusahaan.
  1. 2.     Meningkatkan keuntungan kompetitif
Mengembangkan dan memelihara keamanan jaringan pada suatu perusahaan membantu perusahaan tersebut dalam menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan tersebut dalam persaingan yang semakin ketat. Keamanan jaringan menjadi sangat penting dalam layanan finansial lewat internet maupun eCommerce. Dengan semakin amannya perlindungan terhadap layanan jaringan akan meningkatkan kepercayaan konsumen pada perusahaan tersebut. Contoh: apa jadinya bila nasabah bank mengetahui betapa buruknya tingkat keamanan dari layanan ebanking bank tersebut. Nasabah akan pindah ke bank lain yang tingkat keamanan ebanking-nya lebih baik dari bank tersebut. Contoh nyata bank BHS.
  1. 3.     Untuk mendukung kinerja perusahaan dalam melayani nasabah
Apa jadinya bila layanan jaringan tiba-tiba macet. Kinerja karyawan menjadi terganggu dalam melayani nasabah. Nasabah menjadi gelisah karena betapa lamanya layanan yang bisa diberikan oleh perusahaan tersebut.
  1. 4.     Melindungi pekerjaan kita
Bila layanan baik, nasabah puas, kinerja perusahaan akan berfungsi baik dan jumlah nasabah meningkat. Tetapi sebaliknya bila kinerja buruk, nasabah akan lari dan pindah ke perusahaan lain. Perusahaan akan semakin merugi dan akhirnya PHK akan dilakukan perusahaan tersebut pada karyawannya.
DASAR KEAMANAN JARINGAN
  1. 1.     Prevention (Perlindungan)
Dasar dari the Security Trinity adalah prevention (perlindungan). Untuk dapat mengukur tingkat keamanan dibutuhkan cara mengukur perlindungan terhadap eksploitasi celah keamanan (vulnerability) yang berhasil ditemukan melalui detection dan response.
  1. 2.     Detection (Deteksi)
Untuk menerapkan perlindungan yang akan dilakukan dibutuhkan prosedur cara mendeteksi adanya permasalahan yang potensial pada sisi keamanan. Semakin cepat suatu masalah bisa dideteksi maka akan semakin cepat pula cara memperbaiki dan membersihkan permasalahan yang berhasil ditemukan.
  1. 3.     Response (Tanggapan)
Setiap organisasi/perusahaan membutuhkan suatu rencana pengembangan terhadap sistem keamanan seperti apa yang harus dilakukan bila timbul suatu masalah, siapa yang harus bertanggungjawab bila masalah itu timbul. Singkatnya bagaimana response jika terjadi suatu masalah terhadap jaringan, response yang tentunya dapat mengatasi masalah tersebut.
ASPEK/SEGI-SEGI KEAMANAN JARINGAN
Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini.
  1. a.   Privasi/Confidentiality (Kerahasiaan) Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang. Bahwa informasi tidak di umbar atau dibocorkan kepada subject yang tidak seharusnya berhak terhadap informasi tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
  2. b.   Integrity (Integritas) Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang. Bahwa informasi tetap orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam perjalanan nya dari sumber menuju penerimanya.
  3. c.    Availability (Ketersediaan) Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan. User yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun.
  4. d.   Authentication Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
  5. e.   Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
  6. f.    Access Control : aspek ini berhubungan dnegan cara pengatuarna akses kepada informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public, private, confidential, top secret) dan user (guest, admin, top manager, dsb), mekanisme authentication dan juga privacy.
Konsep 4R
Konsep pengaturan 4R berikut ini adalah cara paling efisien untuk memelihara dan mengontrol nilai informasi. 4R keamanan informasi adalah Right Information (Informasi yang benar), Right People (Orang yang tepat),  Right Time (Waktu yang tepat) dan  Right Form (Bentuk yang tepat).
  1. Right Information mengacu pada  ketepatan  dan kelengkapan informasi, yang menjaminintegritas informasi.
  2. Right People  berarti informasi tersedia hanya bagi individu yang berhak, yang menjaminkerahasiaan.
  3. Right Time  mengacu pada aksesibilitas informasi dan penggunaannya  atas permintaanentitas yang berhak. Ini menjamin ketersediaan.
  4. Right Form mengacu pada penyediaan informasi dalam format yang tepat.
Piramida Metodologi Kemananan
Berikut ini adalah piramida metodologi keamanan. Secara singkat pada piramida di bawah ini telah tergambar unsur-unsur apa saja yang dibutuhkan dalam membangun sebuah sistem keamanan secara utuh.
Pihak-pihak yang terlibat:
  1. Administrator System  (SysAdmin), Network Admin, stakeholder
  2. Phreaker : orang  yang  mengetahui sistem  telekomunikasi dan  memanfaatkan  kelemahan  system pengamanan telepon tersebut
  3. Hacker : orang  yang  mempelajari sistem  yang  biasanya  sukar  dimengerti  untuk  kemudian mengelolanya dan men-share hasil ujicoba yang  dilakukannya. Hacker tidak merusak system.
  4. Craker : orang yang mempelajari sistem dengan maksud jahat – Muncul karena sifat dasar manusia (salah satunya merusak).
Ancaman Jaringan komputer dilihat dari BENTUKNYA:
  1. Fisik (physical)
ü  Pencurian perangkat keras komputer atau perangkat   jaringan.
ü  Bencana alam (banjir, kebakaran, dll).
ü  Kerusakan pada komputer dan perangkat komunikasi jaringan.
ü  Wiretapping  Man the Middle Attack Aktif/Pasif
ü  Wardriving  Man the Middle Attack Aktif/Pasif
  1. Logik (logical)
ü  Kerusakan pada sistem operasi atau aplikasi
ü  Virus
ü  Sniffing, dan lain-lain.
ANCAMAN KEAMANAN JARINGAN
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
a. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan :
ü  diam dan semua akan baik-baik saja
ü  sembunyi dan mereka tidak akan dapat menemukan anda
ü  teknologi yang digunakan kompleks/rumit, artinya aman

SERANGAN DALAM JARINGAN
Probe
Atau yang biasa disebut probing adalah suatu usaha untuk mengakses sistem atau mendapatkan informasi tentang sistem. Contoh sederhana dari probing adalah percobaan log in ke suatu account yang tidak digunakan. Probing dapat dianalogikan dengan menguji kenop-kenop pintu untuk mencari pintu yang tidak dikunci sehingga dapat masuk dengan mudah. Probing tidak begitu berbahaya bagi sistem jaringan kita namun biasanya diikuti oleh tindakan lain yang lebih membahayakan keamanan.

Brute Force and Dictionary
Serangan ini adalah upaya masuk ke dalam jaringan dengan menyerang database password atau menyerang login prompt yang sedang active. Serangan masuk paksa ini adalah suatu upaya untuk menemukan password dari account user dengan cara yang sistematis mencoba berbagai kombinasi angka, huruf, atau symbol. Sementara serangan dengan menggunakan metoda kamus password adalah upaya menemukan password dengan mencoba berbagai kemungkinan password yang biasa dipakai user secara umum dengan menggunakan daftar atau kamus password yang sudah di-definisikan sebelumnya.
Untuk mengatasi serangan keamanan jaringan dari jenis ini anda seharusnya mempunyai suatu policy tentang pemakaian password yang kuat diantaranya untuk tidak memakai password yang dekat dengan kita missal nama, nama anak, tanggal lahir dan sebagainya. Semakin panjang suatu password dan kombinasinya semakin sulit untuk diketemukan. Akan tetapi dengan waktu yang cukup, semua password dapat diketemukan dengan metoda brute force ini.
Serangan Man-in-the-middle
Serangan keamanan jaringan Man-in-the-middle (serangan pembajakan) terjadi saat user perusak dapat memposisikan diantara dua titik link komunikasi.
  • Dengan jalan mengkopy atau menyusup traffic antara dua party, hal ini pada dasarnya merupakan serangan penyusup.
  • Para penyerang memposisikan dirinya dalam garis komunikasi dimana dia bertindak sebagai proxy atau mekanisme store-and-forwad (simpan dan lepaskan).
Para penyerang ini tidak tampak pada kedua sisi link komunikasi ini dan bisa mengubah isi dan arah traffic. Dengan cara ini para penyerang bisa menangkap logon credensial atau data sensitive ataupun mampu mengubah isi pesan dari kedua titik komunikasi ini.
Spamming
Spam yang umum dijabarkan sebagai email yang tak diundang ini, newsgroup, atau pesan diskusi forum. Spam bisa merupakan iklan dari vendor atau bisa berisi kuda Trojan. Spam pada umumnya bukan merupakan serangan keamanan jaringan akan tetapi hampir mirip DoS.

Malicious Code
Malicious code bisa berupa virus, trojan atau worm, biasanya berupa kode instruksi yang akan memberatkan sistem sehingga performansi sistem menurun. Cara mengantisipasinya bisa dilihat pada 6 contoh berikut :
  1. berikan kesadaran pada user tentang ancaman virus.
  2. gunakan program anti virus yang baik pada workstation, server dan gateway internet (jika punya).
  3. ajarkan dan latih user cara menggunakan program anti virus
  4. sebagai admin sebaiknya selalu mengupdate program anti-virus dan database virus
  5. Biasakan para user untuk TIDAK membuka file attachment email atau file apapun dari floppy sebelum 110 % yakin atau tidak attachment/file tsb “bersih”.
  6. Pastikan kebijakan kemanan anda up to date.

Sniffer
Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet. Karena jaringan komunikasi komputer terdiri dari data biner acak maka sniffer ini biasanya memiliki penganalisis protokol sehingga data biner acak dapat dipecahkan. Fungsi sniffer bagi pengelola bisa untuk pemeliharaan jaringan, bagi orang luar bisa untuk menjebol sistem.
Cara paling mudah untuk mengantisipasi Sniffer adalah menggunakan aplikasi yang secure, misal : ssh, ssl, secureftp dan lain-lain.
Scanner
Layanan jaringan (network service) yang berbeda berjalan pada port yang berbeda juga. Tiap layanan jaringan berjalan pada alamat jaringan tertentu (mis. 167.205.48.130) dan mendengarkan (listening) pada satu atau lebih port (antara 0 hingga 65535). Keduanya membentuk apa yang dinamakan socket address yang mengidentifikasikan secara unik suatu layanan dalam jaringan. Port 0 hingga 1023 yang paling umum dipergunakan didefinisikan sebagai well-known number dalam konvensi UNIX dan dideskripsikan dalam RFC 1700.
Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan (service) apa saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, cracker harus mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila cracker sudah mengetahui bahwa host menjalankan proses ftp server, ia dapat menggunakan kelemahan-kelemahan yang ada pada ftp server untuk mendapatkan akses. Dari bagian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan sebaiknya dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.
Mirip dengan port scanner pada bagian sebelumnya, network scanner memberikan informasi mengenai sasaran yang dituju, misalnya saja sistem operasi yang dipergunakan, layanan jaringan yang aktif, jenis mesin yang terhubung ke network, serta konfigurasi jaringan. Terkadang, network scanner juga mengintegrasikan port scanner dalam aplikasinya. Tool ini berguna untuk mencari informasi mengenai target sebanyak mungkin sebelum melakukan serangan yang sebenarnya. Dengan mengetahui kondisi dan konfigurasi jaringan, seseorang akan lebih mudah masuk dan merusak sistem.
Contoh scanner : Nmap, Netcat, NetScan Tools Pro 2000, SuperScan

Spoofing
Spoofing (penyamaran) biasa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menggunakan fasilitas dan resource sistem. Spoofing adalah teknik melakukan penyamaran sehingga terdeteksi sebagai identitas yang bukan sebenarnya, misal : menyamar sebagai IP tertentu, nama komputer bahkan e-mail address tertentu. Antisipasinya dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi firewall.

Denial of Service
Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang. Hole yang memungkinkan DoS berada dalam kategori C, yang berada dalam prioritas rendah. Serangan ini biasanya didasarkan pada sistem operasi yang dipergunakan. Artinya, hole ini berada di dalam bagian jaringan dari sistem operasi itu sendiri. Ketika hole macam ini muncul, hole ini harus diperbaiki oleh pemilik software tersebut atau di-patch oleh vendor yang mengeluarkan sistem operasi tersebut. Contoh dari serangan ini adalah TCP SYN dimana permintaan koneksi jaringan dikirimkan ke server dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya server dibanjiri permintaan koneksi dan menjadi lambat atau bahkan tidak dapat dicapai sama sekali. Hole ini terdapat nyaris di semua sistem operasi yang menjalankan TCP/IP untuk berkomunikasi di internet. Hal ini tampaknya menjadi masalah yang terdapat di dalam desain suite TCP/IP, dan merupakan sesuatu yang tidak mudah diselesaikan.
Dalam serangan DoS, sesorang dapat melakukan sesuatu yang mengganggu kinerja dan operasi jaringan atau server. Akibat dari serangan ini adalah lambatnya server atau jaringan dalam merespons, atau bahkan bisa menyebabkan crash. Serangan DoS mengganggu user yang sah untuk mendapatkan layanan yang sah, namun tidak memungkinkan cracker masuk ke dalam sistem jaringan yang ada. Namun, serangan semacam ini terhadap server yang menangani kegiatan e-commerce akan dapat berakibat kerugian dalam bentuk finansial.

HACKER VS CRACKER
Banyak dari Kita yang salah pengertian tentang Hacker, seringkali masyarakat awam menganggap bahwa istilah hacker dan cracker adalah sama. Konotasinya hampir selalu negatif dan jahat. Padahal, ada diantara hacker yang berjasa besar karena menyelamatkan atau memperingatkan suatu sistem di Internet, sehingga si pemilik menyadari kelemahannya. Berikut ini adalah pengertian hacker dan cracker:
  1. 1.     Hacker
Sebutan untuk orang atau sekelompok orang yang memberikan sumbangan bermanfaat untuk dunia jaringan dan system operasi, membuat program bantuan untuk dunia jaringan dan komputer.Hacker juga bisa di kategorikan perkerjaan yang dilakukan untuk mencari kelemahan suatu system dan memberikan ide atau pendapat yang bisa memperbaiki kelemahan system yang di temukannya.
  1. 2.     Cracker
Sebutan untuk orang yang mencari kelemahan system dan memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari system yang di masuki seperti: pencurian data, penghapusan, dan banyak yang lainnya.
Hacker :
  1. Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji suatu situs dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi sempurna. Bahkan seorang hacker akan memberikan masukan dan saran yang bisa memperbaiki kebobolan system yang ia masuki.
  2. Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja.
  3. Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan kebaikan.
  4. Seorang hacker akan selalu memperdalam ilmunya dan memperbanyak pemahaman tentang sistem operasi.
Cracker :
  1. Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagia contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server.
  2. Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
  3. Mempunyai website atau channel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
  4. Mempunyai IP address yang tidak bisa dilacak.
  5. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo! pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang lama, kasus klikBCA.com yang paling hangat dibicarakan beberapa waktu yang lalu.
Ada beberapa jenis kegiatan hacking, diantaranya adalah:
  1. Social Hacking, yang perlu diketahui : informasi tentang system apa yang dipergunakan oleh server, siapa pemilik server, siapa Admin yang mengelola server, koneksi yang dipergunakan jenis apa lalu bagaimana server itu tersambung internet, mempergunakan koneksi siapa lalu informasi apa saja yang disediakan oleh server tersebut, apakah server tersebut juga tersambung dengan LAN di sebuah organisasi dan informasi lainnya.
  2. Technical Hacking, merupakan tindakan teknis untuk melakukan penyusupan ke dalam system, baik dengan alat bantu (tool) atau dengan mempergunakan fasilitas system itu sendiri yang dipergunakan untuk menyerang kelemahan (lubang keamanan) yang terdapat dalam system atau service. Inti dari kegiatan ini adalah mendapatkan akses penuh kedalam system dengan cara apapun dan bagaimana pun.
Jadi dapat diambil kesimpulannya bahwa Hacker yang ‘baik’ adalah orang yang mengetahui apa yang dilakukannya, menyadari seluruh akibat dari apa yang dilakukannya, dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Sementara hacker yang ‘jahat’ atau biasa disebut cracker adalah orang yang tahu apa yang dikerjakannya, tetapi seringkali tidak menyadari akibat dari perbuatannya. Dan ia tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah diketahui dan dilakukannya itu. Karena hacker adalah orang yang tahu dalam ketahuannya, di dunia hackers tentu saja ada etika yang mesti dipenuhi dan dipatuhi bersama. Lebih jauh lagi tentang Cracker, Cracker adalah seseorang yang berusaha untuk menembus sistem komputer orang lain atau menerobos sistem keamanan komputer orang lain untuk mengeruk keuntungan atau melakukan tindak kejahatan.

  1. 1.     Enkripsi Untuk Keamanan Data Pada Jaringan
Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah sistem pengkodean menggunakan suatu table atau kamus yang telah didefinisikan untuk mengganti kata dari informasi atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini digunakan dalam sistem keamanan komputer dan network.
Pada bagian selanjutnya kita akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa digunakan dalam sistem sekuriti dari sistem komputer dan network.
A. Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks User A || User B |———————-Kunci (Key) ——————–|
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci. Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma. Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.
Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan kunci yang sama. Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.
Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional, prinsip keamanan adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data encrytion standard (DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977. Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali enkripsi.
B. Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya untuk mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model enkripsi yang secara mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal dengan nama enkripsi public-key dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks User A || User B Private Key B —-|———————-Kunci (Key) ——————-
Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi konvensional, kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya, kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan suatu algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci enkripsi tidak cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut ini akan dapat dilakukan :
  1. Masing – masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.
  2. Masing – masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key ) dengan memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga sebagai kunci pribadi ( private key ).
  3. Jika A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan kunci publik dari B.
  4. Ketika B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk mendeskripsi pesan dari A.
Seperti yang kita lihat, public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke kunci publik ( public key ) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan sehingga tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing – masing private key dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman. Setiap sistem mengubah private key pasangannya public key akan menggantikan public key yang lama. Yang menjadi kelemahan dari metode enkripsi publik key adalah jika dibandingkan dengan metode enkripsi konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang lebih komplek. Sehingga untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware, metode publik key akan menghasilkan performance yang lebih rendah. Tabel berikut ini akan memperlihatkan berbagai aspek penting dari enkripsi konvensional dan public key.
Enkripsi Konvensional
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
  1. Algoritma yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses dekripsi – enkripsi.
  2. Pengirim dan penerima harus membagi algoritma dan kunci yang sama.
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
  1. Kunci harus dirahasiakan.
  2. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang telah dienkripsi.
  3. Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu menentukan kunc.

Enkripsi Public Key
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
  1. Algoritma yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu untuk enkripsi satu untuk dekripsi.
  2. Pengirim dan penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
  1. Salah satu dari kunci harus dirahasiakan.
  2. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang telah dienkripsi.
  3. Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi untu menentukan kunci.

Firewall

Keamanan adalah hal yang penting dalam segala hal. Selayaknya sebuah rumah memiliki pagar, server kita pun membutuhkan ‘pagar’. Apalagi server selalu terhubung dengan internet. Isu keamanan sangat penting untuk melindungi server dan data yang tersimpan di dalamnya. ‘Pagar’ tersebut bernama “firewall” atau “Tembok Api”.
Firewall merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap
hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang
bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.
Karakteristik Firewall
Berikut ini adalah karakteristik dari sebuah firewall:
ü  Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar, harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan agar konfigurasi ini terwujud.
ü  Hanya kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
ü  Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan sistem yang relatif aman.
Fungsi Dasar Firewall
Ketika traffic sampai di firewall, maka firewall akan memutuskan traffic mana yagn diizinkan dan mana yang tidak diizinkan, didasarkan pada aturan yang telah didefinisikan sebelumnya. Adapun fungsi dasar firewall adaalah sebagai berikut:
  1. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
  2. Melakukan autetifikasi terhadap akses
  3. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
  4. Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator.
Proses-proses pada firewall
Pada firewall terjadi beberapa proses yang memungkinkannya  melindungi jaringan. Ada tiga macam. Proses yang terjadi pada firewall, yaitu:
  1. Modifikasi header paket, digunakan untuk memodifikasi kualitas layanan bit paket TCP sebelum mengalami proses routing.
  2. Translasi alamat jaringan, translasi yang terjadi dapat berupa translasi satu ke satu(one to one), yaitu satu alamat IP privat dipetakan kesatu alamat IP publik atau  translasi banyak kesatu (many to one) yaitu beberapa alamat IP privat dipetakan kesatu alamat publik.
  3. Filter paket, digunakan untuk menentukan nasib paket apakah dapat diteruskan atau tidak.
Jenis-jenis Firewall
Ada beberapa jenis firewall, antara lain sebagai berikut:
ü  Software Firewall
Software Firewall adalah program yang berjalan pada background komputer. Software ini mengevaluasi setiap request dari jaringan dan menentukan apakah request itu valid atau tidak.
Kelebihan yang dimiliki software firewall:
  • Harganya murah.
  • Mudah dikonfigurasi.
Kekurangan software firewall:
  • Memakan sumber daya dari komputer (CPU, memory, ruang disk) sehingga dapat menyebabkan inkompatibilitas pada sistem operasi.
  • Terdapat versi yang berbeda untuk sistem operasi yang berbeda, jadi harus dipastikan bahwa software firewall yang diinstall adalah versi yang sesuai dengan sistem operasi Anda.
  • Dibutuhkan beberapa copy yang berbeda untuk tiap sistem dalam jaringan Anda.
ü  Hardware Firewall
Hardware firewall adalah firewall yang dipasang pada komputer, yang menghubungkan komputer dengan modem.
Kelebihan hardware firewall:
  • Menyediakan perlindungan yang lebih banyak dibandingkan dengan software firewall. Sebuah hardware firewall dapat melindungi keseluruhan jaringan.
  • Hardware firewall beroperasi secara independen terhadap sistem operasi dan aplikasi perangkat lunak sehingga kinerja sistem tidak akan terganggu.
Kekurangan hardware firewall:
  • Cenderung lebih mahal dari software firewall. Namun, jika Anda memiliki beberapa mesin yang harus dilindungi akan lebih murah untuk membeli satu hardware firewall dibandingkan membeli beberapa copy dari sebuah software firewall.
  • Karena tidak berjalan independen, konfigurasi hardware firewall cukup sulit.

Jenis firewall secara konseptual
Ada 2 yaitu:
  1. Personal Firewall
Didesain untuk melindungi komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berkembang menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya fitur pengamanan tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, antispy, anti spam, dll. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan jaringan. Contoh firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall, Symante  Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall dan lain-lain. personal firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama yaitu Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
  1. Network Firewall
Didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yaitu sebuah perangkat terdedikasi atau sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, iptables dalam system operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga system operasi Unix BSD. Network firewall ini secara umum memiliki beberapa fitur utama yaitu apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Firewall ini umumnya bersifat transparan(tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan packet mana yang diizinkan dan packet mana yang ditolak.
Teknologi Firewall

  1. Packet Filtering Gateway (Router, Cisco IOS, dll.) ->Stateless
  2. Application Level Gateway / Proxy-based (NAI Gauntled, Axent Raptor, dll.)
  3. Circuit Level Gateway
  4. Statefull Multi Layer Inspection Firewall (Checkpoint FW-1, PIX, dll.)
ü  Packet Filtering Firewall
Dalam packet filtering firewall, firewall menguji lima karakteristik dari sebuah paket,
yaitu:
  • Alamat IP sumber
  • Port sumber
  • Alamat IP tujuan Port tujuan
  • Protokol IP (TCP atau UDP)
Berdasarkan aturan yang telah dikonfigurasikan ke dalam firewall, paket akan di
izinkan untuk lewat atau ditolak. Jika firewall menolak paket, maka firewall akan mengirimkan pesan ke pengirim untuk memberi tahu bahwa paketnya telah ditolak. Routers adalah bentuk yang paling umum dari metode packet filtering firewall ini.

ü  Circuit Level Gateway
Circuit Level gateway memonitor TCP handshaking antar paket dari klien atau server
yang dipercaya ke host yang tidak dipercaya dan sebaliknya, untuk mengetahui apakah session yang diminta itu sah. Dalam menyaring paket dengan menggunakan cara ini, circuit level gateway bergantung kepada data yang terkandung pada header paket. Untuk menentukan apakah session yang diminta itu sah, circuit level gateway menggunakan proses sebagai berikut:
  • Client yang dipercaya meminta sebuah servis Gateway menerima servis tersebut dengan asumsi bahwa client memenuhi criteria dasar penyaringan
  • Gateway membuka sebuah koneksi ke host yang tidak dipercaya
  • Gateway memonitor TCP handshaking yang terjadi
  • Request session dinyatakan sah hanya pada kondisi tertentu pada session
  • Setelah gateway menyatakan sah, gateway akan membangun sebuah koneksi.
  • Dari sini, circuit level gateway tinggal menyalin dan meneruskan paket tanpa
  • melakukan penyaringan kembali.
Gateway memiliki sebuah tabel yang mencatat koneksi yang sedang terbangun, yang
akan mengizinkan data untuk diteruskan jika informasi sessionnya berada dalam tabel. Ketika session selesai, gateway akan menghilangkan informasi tersebut pada tabel.
ü  Application Level Gateway
Application-level gateway (gateway yang bekerja pada layer aplikasi pada layer-layer
OSI) dapat menangani proses store-and-forward- terhadap lalu lintas jaringan. Application level gateway deprogram untuk mengerti lalu lintas pada layer 7 model OSI, sehingga application level gateway ini menyediakan control terhadap akses pada level user dan level protocol aplikasi. Lebih jauh lagi, application-level gateway ini dapat digunakan untuk mengelola secara cerdas semua penggunaan aplikasi. Kemampuan untuk melakukan log dan control terhadap semua lalu lintas yang keluar atau masuk adalah salah satu kelebihan utama dari application-level gateway. Gateway tersebut memiliki sistem keamanan tambahan di dalamnya yang dibangun sesuai dengan kebutuhan.
Untuk tiap aplikasi yang di relay, application level gateay menggunakan kode khusus. Karena kode khusus inilah application-level gateway menyediakan level keamanan yang tinggi, Untuk tiap jenis aplikasi yang ditambahkan ke jaringan (dan membutuhkan proteksi), maka dibutuhkan kode khusus yang baru untuk aplikasi tersebut. Sehingga, kebanyakan application level gateway menyediakan suatu subset yang terbatas untuk aplikasi-apliaksi dan servis-servis dasar.
ü  Statefull Packet-filter-Based Firewalls 
Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan  bekerja  pada  lapisan  Aplikasi,  Transport  dan  Internet.  Dengan  penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application Layer Gateway dan Circuit Level Gateway,  mungkin  dapat  dikatakan  firewall jenis  ini merupakan  firewall  yang, memberikan fitur terbanyak dan memeberikan tingkat keamanan yang paling tinggi.
Konfigurasi Firewall
Ada beberapa konfigurasi firewall, sebagai berikut:
ü  Screened Host Firewall system (single-homed bastion)
Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host¹). Router ini dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion host yang diijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal, hanya paket IP dari bastion host yang diijinkan untuk keluar.
Konfigurasi ini mendukung fleksibilitas dalam akses internet secara langsung, sebagai contoh apabila terdapat web server pada jaringan ini maka dapat dikonfigurasikan agar web server dapat diakses langsung dari internet. Bastion host8 melakukan fungsi authentikasi dan fungsi sebagai proxy. Konfigurasi ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik daripada packet-filtering router atau application-level gateway secara terpisah.
ü  Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion)
Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan. Kelebihannya dibanding konfigurasi pertama, adapun untuk server-server yang memerlukan direct access (akses dengan adanya dua jalur yang memisahkan secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan langsung) maka dapat diletakkan di tempat/segment yang langsung berhubungan dengan internet. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC (network interface card) pada bastion host.
ü  Screened subnet firewall
Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. Karena pada konfigurasi ini digunakan 2 buah packet filtering router, salah satunya terletak di 8Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator atau dapat disebut bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya bastion host akan menggunakan sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan (misal, Unix, linux, NT). antara internet dan bastion host, sedangkan sisanya terletak di antara bastian host dan jaringan lokal. Konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi.
Adapun kelebihannya adalah :
  • Terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder .
  • Router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga jaringan lokal menjadi tak terlihat (invisible)
  • Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet, atau dengan kata lain, internet menjadi invisible (bukan berarti tidak bisa melakukan koneksi internet).
Aplikasi pengendalian jaringan dengan menggunakan firewall dapat diimplementasikan dengan menerapkan sejumlah aturan (chains) pada topologi yang sudah ada. Dalam hal pengendalian jaringan dengan menggunakan iptables, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Koneksi paket yang menerapkan firewall yang digunakan.
  2. Konsep firewall yang diterapkan.
Dengan dua hal ini diharapkan iptables sebagai aturan yang mendefinisikan firewall dapat mengenali apakah koneksi yang terjadi berupa koneksi baru ( NEW) , koneksi yang telah ada (ESTABLISH ), koneksi yang memiliki relasi dengan koneksi lainnya ( RELATED ) atau koneksi yang tidak valid ( INVALID ). Keempat macam koneksi itulah yang membuat IPTables disebut Statefull Protocol .
Koneksi Paket
Koneksi paket yang dalam proses pengirimannya dari pengirim kepada penerima harus melalui aturan firewall, dapat dikelompokan kepada tiga kelompok koneksi, yaitu :
  1. Koneksi TCP
  2. Koneksi IP
  3. Koneksi UDP
  1. 1.     Koneksi TCP
Sebuah koneksi TCP  dikenal sebagai koneksi yang bersifat Connection Oriented yang berarti sebelum melakukan pengiriman data, mesin-mesin tersebut akan melalui 3 langkah cara berhubungan ( 3-way handshake ).
  1. 2.     Koneksi IP
Sebuah frame yang diidentifikasi menggunakan kelompok protokol Internet (IP) harus melalui aturan firewall yang didefinisikan menggunakan protokol IP sebelum paket tersebut mendapat jawaban koneksi dari tujuan paket tersebut. Salah satu paket yang merupakan kelompok protokol IP adalah ICMP, yang sering digunakan sebagai aplikasi pengujian koneksi ( link ) antar host.
  1. 3.     Koneksi UDP
Berbeda dengan koneksi TCP, koneksi UDP (Gambar 11.11) bersifat connectionless. Sebuah mesin yang mengirimkan paket UDP tidak akan mendeteksi kesalahan terhadap pengiriman paket tersebut. Paket UDP tidak akan mengirimkan kembali paket-paket yang mengalami error. Model pengiriman paket ini akan lebih efisien pada koneksi broadcasting atau multicasting.
Untuk membangun sebuah firewall, yang harus kita ketahui pertama-tama adalah bagaimana sebuah paket diproses oleh firewall, apakah paket-paket yang masuk akan di buang (DROP) atau diterima (ACCEPT), atau paket tersebut akan diteruskan (FORWARD) ke jaringan yang lain. Salah satu tool yang banyak digunakan untuk keperluan proses pada firewall adalah iptables. Program iptables adalah program administratif untuk Filter Paket dan NAT (Network Address Translation). Untuk menjalankan fungsinya, iptables dilengkapi dengan tabel mangle, nat dan filter.
NAT (SNAT dan DNAT) NAT (SNAT dan DNAT)
Salah satu kelebihan IPTABLES adalah untuk dapat memfungsikan komputer kita menjadi gateway menuju internet. Teknisnya membutuhkan tabel lain pada IPTABLES selain ketiga tabel diatas, yaitu tabel NAT SNAT digunakan untuk mengubah alamat IP pengirim (source IP address). Biasanya SNAT berguna untuk menjadikan komputer sebagai gateway menuju ke internet. Misalnya komputer kita menggunakan alamat IP 192.168.0.1. IP tersebut adalah IP lokal. SNAT akan mengubah IP lokal tersebut menjadi IP publik, misalnya 202.51.226.35. Begitu juga sebaliknya, bila komputer lokal kita bisa di akses dari internet maka DNAT yang akan digunakan. Mangle pada IPTABLES banyak digunakan untuk menandai (marking) paket-paket untuk di gunakan di proses-proses selanjutnya. Mangle paling banyak di gunakan untuk bandwidth limiting atau pengaturan bandwidth. Fitur lain dari mangle adalah kemampuan untuk mengubah nilai Time to Live (TTL) pada paket dan TOS ( type of service ).
Membangun Firewall
Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam membangun sebuah firewall. Caranya adalah dengan melakukan tahapan sebagai berikut:
ü  Mengidentifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
ü  Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya topologi yang digunakan serta protokol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall
ü  Menentukan Policy atau kebijakan Penentuan kebijakan atau policy merupakan hal yang harus dilakukan. Baik atau buruknya sebuah firewall yang dibangun sangat ditentukan oleh policy/kebijakan yang diterapkan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Menentukan apa saja yang perlu dilayani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau kebijakan yang akan kita buat
  • Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut
  • Menentukan layanan-layanan yang dibutuhkan oleh setiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan
  • Berdasarkan setiap layanan yang digunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman
  • Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut
ü  Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan
Baik itu sistem operasi yang mendukung atau perangkat lunak khusus pendukung
firewall seperti ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware
yang akan mendukung firewall tersebut. Sistem operasi yang dapat mendukung firewall antara lain adalah sebagai berikut:
  • Debian
  • Ubuntu
  • Windows XP
  • FreeBSD 5.2
  • Fedora 9.0
ü  Melakukan test konfigurasi
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai dibangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tools yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.
Contoh konfigurasi Firewall di Linux (Ubuntu dan Debian)
  1. Block Port
ü  Block port dari interface tertentu
iptables –A INPUT –i eth0 -p tcp –dport 22 –j DROP
ü  Block port dari ip atau subnet tertentu
iptables –A INPUT –s 192.168.1.2 –p tcp –dport 22 –j DROP
Atau untuk suatu Subnet
iptables –A INPUT –s 192.168.1.1/24 –p tcp -–dport 22 –j DROP
ü  Pengecualian sebuah ip yang boleh mengakses suatu port. (selain ip yang tertulis port tersebut diblock)
iptables –A INPUT –i eth0 –s ! 192.168.1.2 –p tcp –dport 22 –j DROP
ü  Block port berdasarkan waktu
iptables –A INPUT –p tcp –dport 22 –m time –timestart 16:00 –timestop 18:00 –j DROP
  1. Block Ip
ü  Block ip dari interface tertentu
iptables –A INPUT –s 192.168.1.2 -i eth0 -j DROP
ü  Block range ip
iptables -A INPUT -m iprange –src-range 192.168.1.3-192.168.1.254 -j DROP
ü  Pengecualian sebuah ip yang boleh melakukan akses, selain ip tersebut tidak diijinkan
iptables -A INPUT -i eth0 -s ! 192.168.1.2 -j DROP
ü  Block range ip berdasarkan waktu
iptables -A INPUT -m iprange –src-range 192.168.1.3-192.168.1.254 -m time –timestart 16:00 –timestop 18:00 -j DROP
  1. Block Mac Address
ü  Block mac tertentu
iptables -A INPUT -m mac –mac-source 00:50:56:c0:00:08 -j DROP
ü  Block mac berdasarkan waktu
iptables -A INPUT -m mac –mac-source 00:00:00:00:00:00 -m time –timestart 16:00 –timestop 18:00 -j DROP
  1. Mac Address da nip Filter
Satu komputer hanya bisa melakukan koneksi dengan menggunakan satu ip yang telah ditentukan. Jika komputer tersebut mengganti ipnya maka komputer tersebut tidak akan dapat melakukan koneksi.
iptables -A INPUT -m mac –mac-source 00:15:4e:30:2c:41 -s ! 192.168.1.78 -j REJECT
iptables -A FORWARD -m mac –mac-source 00:15:4e:30:2c:41 -s ! 192.168.1.78  -j REJECT
Atau
iptables -I FORWARD -i eth1 -s ! 192.168.1.5 -m mac –mac-source 00:89:CD:64:01:EF -j DROP
iptables -I PREROUTING -t nat -s ! 192.168.1.5 -m mac –mac-source 00:89:CD:64:01:EF -j DROP
Mengidentifikasi Pengendalian
Jaringan yang Diperlukan
Risk Management Model Lawrie Brown dalam bukunya menyarankan menggunakan “Risk Management Model” untuk menghadapi ancaman (managing threats). Ada tiga komponen yang memberikan kontribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerabilities, dan threats. Untuk menanggulangi resiko (Risk) tersebut dilakukan apa yang disebut “countermeasures” yang dapat berupa:
ü  usaha untuk mengurangi Threat
ü  usaha untuk mengurangi Vulnerability
ü  usaha untuk mengurangi impak (impact)
ü  mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat (hostile event)
ü  kembali (recover) dari kejadian
Analisis SWOT
Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu keadaan tertentu. Dalam tinjauan keamanan jaringan, analisis SWOT mencoba memetakan keadaan yang ingin dicapai yaitu terciptanya keamanan informasi dan keamanan jaringan, dan mengidentifikasikan faktor internal dan faktor eksternalyang membantu dan yang membahayakan tercapainya keamanan jaringan dan keamanan informasi.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanfordpada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Setelah memetakan dan mengenali faktor-faktor tersebut, maka diperlukan usaha untuk meningkatkan strengths (kekuatan), mengurangi dan menutupi weaknesses (kelemahan), memanfaatkan opportunities (kesempatan), dan juga usaha untuk mengurangi dan mengantisipasi Threats (ancaman).

Port
Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server. Port dapat dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan Port Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah 216 = 65536 buah. Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut:
ü  Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan direservasikan untukdi gunakan oleh layanan yang bakal ada di masa depan. Well-known port didefinisikan dalam RFC 1060.
ü  Registered Port: Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringanyang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port. Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.
Mendesain Sistem Keamanan Jaringan

Metode Keamanan Jaringan
Dalam merencanakan suatu keamanan jaringan, ada beberapa metode yang dapat ditetapkan, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
  1. 1.     Pembatasan akses pada suatu jaringan
Ada beberapa konsep dalam pembatasan akses jaringan, yakni sebagai berikut :
ü  Internal Password Authentication: Password local untuk login ke sistem harus merupakan password yang baik serta dijaga dengan baik. Pengguaan aplikasi shadow password akan sangat membantu.
ü  Server Based password authentication: Termasuk dalam metoda ini misalnya sistem Kerberos server, TCP-wrapper, dimana setiap service yang disediakan oleh server tertentu dibatasi dengan suatu daftar host dan user yang boleh dan tidak boleh menggunakan service tersebut
ü  Server-based token authentication : Metoda ini menggunakan authentication system yang lebih ketat, yaitu dengan penggunaan token / smart card, sehingga untuk akses tertentu hanya bisa dilakukan oleh login tertentu dengan menggunakan token khusus.
ü  Firewall dan Routing Control : Firewall melindungi host-host pada sebuah network dari berbagai serangan. Dengan adanya firewall, semua paket ke sistem di belakang firewall dari jaringan luar tidak dapat dilakukan langsung. Semua hubungan harus dilakukan dengan mesin firewall
  1. Menggunakan Metode dan mekanisme tertentu
ü Enkripsi : Salah satu cara pembatasan akses adalah dengan enkripsi. Proses enkripsi meng-encode data dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh sistem yang mempunyai kunci untuk membaca data. Proses enkripsi dapat dengan menggunakan software atau hardware. Hasil enkripsi disebut cipher. Cipher kemudian didekripsi dengan device dan kunci yang sama tipenya (sama hardware/softwarenya, sama kuncinya). Dalam jaringan, system enkripsi harus sama antara dua host yang berkomunikasi. Jadi diperlukan control terhadap kedua sistem yang berkomunikasi. Biasanya enkripsi digunakan untuk suatu sistem yang seluruhnya dikontrol oleh satu otoritas
ü Terminologi Kriptografi : Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. (Cryptography is the art and science of keeping messages secure. [40]) “Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti “writing” (tulisan) [3]. Para pelaku atau praktisi kriptografi disebut cryptographers. Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm), disebut cipher, merupakan persamaan matematik yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Biasanya kedua persamaan matematik (untuk nkripsi dan dekripsi) tersebut memiliki hubungan matematis yang cukup erat.
ü Terminologi Enskripsi – Dekripsi : Proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext) adalah enkripsi (encryption). Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah. Menurut ISO 7498-2, terminologi yang lebih tepat digunakan adalah “encipher”. Proses sebaliknya, untuk mengubah ciphertext menjadi plaintext, disebut dekripsi (decryption). Menurut ISO 7498-2, terminologi yang lebih tepat untuk proses ini adalah “decipher”.
ü Digital Signature : digunakan untuk menyediakan authentication, perlindungan, integritas, dan non-repudiation
ü Algoritma Checksum/Hash : Digunakan untuk menyediakan perlindungan integritas, dan dapat menyediakan authentication. Satu atau lebih mekanisme dikombinasikan untuk menyediakan security service
  1. Pemonitoran terjadwal terhadap jaringan
Dengan adanya pemantauan yang teratur, maka penggunaan sistem oleh yang tidak berhak dapat dihindari/cepat diketahui. Untuk mendeteksi aktifitas yang tidak normal, maka perlu diketahui aktifitas yang normal. Proses apa saja yang berjalan pada saat aktifitas normal. Siapa saja yang biasanya login pada saat tersebut. Siapa saja yang biasanya login diluar jam kerja. Bila terjadi keganjilan, maka perlu segera diperiksa. Bila hal-hal yang mencurigakan terjadi, maka perlu dijaga kemungkinan adanya intruder.
Metodologi keamanan informasi bertujuan untuk meminimalisasi kerusakan dan memelihara keberlangsungan bisnis dengan memerhatikan semua kemungkinan kelemahan dan ancaman terhadap aset informasi. Untuk menjamin keberlangsungan bisnis, metodologi keamanan informasi berusaha memastikan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan asset informasi internal. Hal ini termasuk penerapan metode dan kontrol manajemen risiko. Pada dasarnya, yang dibutuhkan adalah rencana yang bagus dan meliputi aspek administratif, fisik, serta teknis dari keamanan informasi.
Beberapa Langkah dalam perancangan Sistem dengan memperhatikan aspek Keamanan Jaringan :
  1. Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan.
  2. Menentukan kebijakan atau policy .
  3. Menentukan aplikasi – aplikasi atau servis-servis apa saja yang akan berjalan.
  4. Menentukan pengguna-pengguna mana saja yang akan dikenakan oleh satu atau lebih aturan firewall.
  5. Menerapkan kebijakan, aturan, dan prosedur dalam implementasi firewall.
  6. Sosialisasi kebijakan, aturan, dan prosedur yang sudah diterapkan.
Arsitektur sistem IDS
Intrusion Detection System (IDS) pada implementasi tugas akhir ini tediri dari komponen komponen / modul :
1. Sensor modul
2. Analyzer modul
3. Database system
Arsitektur sistem IDS
Sensor berfungsi untuk mengambil data dari jaringan. Sensor merupakan bagian dari sistem deteksi dini dari IDS. Untuk itu digunakan suatu program yang berfungsi sebagai intrusion detector dengan kemampuan packet logging dan analisis traffik yang realtime.
Analyzer berfungsi untuk analisa paket yang lewat pada jaringan. Informasi dari analyzer yang akan menjadi input bagi sistem lainnya. Salah satu perangkat lunak yang sering digunakan pada IDS adalah snort, karena snort mempunyai kemampuan menjadi sensor dan analyzer serta sesuai untuk diterapkan pada rancangan sistem keamanan. Arsitektur Sistem AIRIDS Automatic Interactive Reactive Intrusion Detection System AIRIDS merupakan suatu metode kemanan jaringan yang bertujuan untuk membentuk suatu arsitektur sistem keamanan yang terintegrasi antara Intrusion Detection System (IDS),Firewall System, Database System dan Monitoring System. komponen-komponen / modul AIRIDS berupa :
1. Intrusion detection system (IDS)
a. Sensor modul
b. Analyzer modul
2. Database system
3. Monitoring system
4. Firewall system
5. SMS system (optional)

Desain Sistem Keamanan Jaringan

Posted by : RuVi Blogs on :Selasa, 28 Mei 2013 With 0komentar
Next Prev
▲Top▲